essay vokasi

Theme :  Mengapa Harus Vokasi ????

Vokasi Tuh Unik

Dunia praktik, adalah dunia dimana penuh dengan nuansa mencoba hal yang di lakukan sesuai dengan keahlian. Dilihat dari segi pendidikan  dan dari segi dunia kerja, mereka lebih banyak mencari para lulusan yang memiliki skill baik secara akademik maupun prakteknya. Itulah Vokasi, yang artinya adalah sebuah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahliaan terapan di bidang tertentu.

Pendidikan vokasi sudah merambah tingkat dunia contohnya adalah Negara Jerman yang memiliki pendidikan vokasi tingkat menengah (Berufsschule) yang dahulu pernah diajak oleh mantan  menteri pendidikan Indonesia, Anies Baswedan dan presiden Joko Widodo untuk menjalin kerja sama di dunia pendidikan vokasi. Untuk mengembangkan dunia pendidikan Vokasi terutama yang saat ini Negara kita,Indonesia, pemerintah melakukan reformasi menyeluruh, baik dalam system pendidikannya maupun kurikulum, selain itu Indonesia hingga saat ini focus pada kerja sama pendidikan vokasi dengan Jerman, latar belakang Indonesia memilih jerman adalah dikarenakan di tingkat pendidikan vokasinya, Jerman terkenal dengan kelebihannya di bidang pelatihan sumber daya manusia.  Hal tersebut dilakukan oleh pemerintahan Negara Indonesia untuk mencukupi kebutuhan pasar. Yah memang sudah ada SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) itu terlihat pendidikan vokasi di Indonesia, tatapi mulainya ada perguruan tinggi yang mulai membuka pendidikan vokasi, antara lainnya adalah politekhnik,  pendidikan SMK mulai naik daun dengan seiring waktu. Dimana lulusannya banyak dicari, disamping punya ilmu pengetahuan, mereka juga ahli di bidang tertentu.

Prodi di vokasi sendiri sudah beragam, mulai dari departemen social, tekhnik, dll. Berbagai prodi atau jurusanya. Dalam prodi vokasi tidak dicampurkan secara jenisnya, melainkan dikhususkan untk per bagian contohnya saja, dalam bidang akutansi, biasanya dalam pendidikan perguruan tinggi non-vokasi akutansi sudag berisikan sub-sub jurusan meliputi perpajakan, administrasi pekantoran, ekonomi syariah dan lain sebagainya. Tetapi untuk vokasi sendiri hal-hal tersebut dibedakan (dijuruskan) per pokok-pokook jurusannya, sehingga perpajakan sendir, ekonomi syariah sendiri dll.

Vokasi sendiri  banyak menjalin relasi dengan siapa saja, banyak mendapat pengalaman serta belajar untuk memposisikan diri di bagian kerja praktek secara langsung. Vokasi juga banyak bertatap muka secara langsung dengan pihak-pihak yang dijalin dalam prakteknya. Disini terlihat bahwa vokasi tuh banyak tantangannya. Tapi inget jangan gampang nervous loh,  tapi kalau di latih terus apalagi di vokasi, kerjaan terus menerus adalah praktek, dengan begitu akan menjadikan kita berani bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan, serta kita juga tidak mudah nervous berhadapan di muka umum.

Kabar yang sudah terjadi di ujung tahun 2016 kemaren, tentang MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) hingga sampai saat ini sudah banyak warga negara asing yang bekerja di Indonesia. Hal itu membuat Indonesia kembali berkaca, bagaimana dengan kondisi skill yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusianya, terutama dalam bidang bahasa, Indonesia yang bisa berbahasa inggris dengan aktif sekitar 25 % dari total keseluruhan, sisanya adalah berbahasa asing pasif. Ini menjadi hambatan yang perlu diperhatikan. Kediplinan, jam kerja, pengetahuan wawasan yang luas sangat dibutuhkan, begitupula dengan praktik keterampilan.

progress dalam menyusun laporan di dalam sebuah praktikum harus diperlakukan secara hati-hati, tak juga sebaliknya jika membuat laporan suatu produk atau apapun haruslah berhati-hati dan terstruktur secara sistematis, sehingga pada saat penyusunan dan pemraktekkan tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Banyak juga yang bilacng kalau vokasi itu susah, ribet, seperti ini itu, padahal jika kita asik serta membuat hal itu enjoy tanpa tekanan, insyaallah lancar, cukup memperhatikan, dengarkan, praktikkan dan implementasikan.

Tau gak kalau vokasi tuh anak-anaknya mudah bergaul dengan sesama, supel, percaya diri, serta suka berdiskusi ?iyah memang benar semua itu, anak-anak vokasi itu supel sekali, sekali berkenalan pasti langsung kenal, apalagi kalau lihat gaya bahasanya, wuhh, udah bertumpuk banyak paragraph. Disini vokasi sudah menerapkan rasa bagaikan keluarga disamping orang tua dan keluarga kandung mereka. Anak vokasi juga percaya diri, meski kami terkadang dipandang remeh hanya karena lulusannya Diploma, mereka tetap menunjukkan rasa percaya diri mereka hingga dapat menciptakan suatu karya yang dapat mengharumkan nama almamater lhoo..hebat kan, fakultas vokasi …pasti

Vokasi, banyak praktek banyak pula teori, kami, muda mudi vokasi seimbang dalam menjalankan praktik yang berlandaskan atas suatu teori, kemudian digabungkan dan menghasilkan suatu kepuasan kerja, akan siap menghadapi persaingan ketat MEA, tak kenal takut dan percaya, kami yakin itu

vokasi…. Bangga vokasi !!!

.